Latar Belakang
Dengan Mewabahnyan Pandemik Covid-19 , yang diawali dari tragedi wuhan, maka mata dunia terfokus pada virus Jenis baru ini,semua Lapisan masyarakan Dunia Menyoroti hal ini, tak terkecuali Politisi senior PDI Perjuangan Maruarar Sirait menyatakan bahwa persoalan mewabahnya virus Corona, yang terakhir dinamakan WHO sebagai COVID-19 di Wuhan, China adalah persoalan kemanusiaan global,Karena itu, lanjut Maruarar, setiap insan di belahan bumi manapun, dan dari latarbalakang suku atau atau agama apapun harus menunjukkan kepedulian atas musibah kemanusiaan ini.
Karena itu, lanjut Maruarar, setiap insan di belahan bumi manapun, dan dari latarbalakang suku atau atau agama apapun harus menunjukkan kepedulian atas musibah kemanusiaan ini.
Hal itu dikatakan Maruarar ketika memenuhi undangan dari Aliansi Masyarakat Peduli Wuhan untuk menghadiri acara kemanusiaan dengan tema “Spirit for Wuhan; Bersatu untuk Kemanusiaan” di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, baru-baru ini.
Apakah itu Covid-19
Dengan hebohnya Tragedi wuhan maka semuala kalangan masyarakat dunia mulai mencari tahu apakah itu covid-19 itu, demikian pula dengan para peneliti.
Bersumber dari wikipedia menjelaskan bahwa Penyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). [6] Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-20 yang sedang berlangsung. [7] [8] Gejala umum termasuk demam , batuk , dan sesak napas . [9] Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot , produksi dahak , diare , sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut. [4] [10] [11] Sementara sebagian besar kasus menghasilkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ . [7] [12] Pada tanggal 5 April 2020, lebih dari 1,19 juta [5] kasus telah dilaporkan di lebih dari dua ratus negara dan wilayah, [13] mengakibatkan lebih dari 64.600 kematian. [5] Lebih dari 246.000 orang telah pulih. [5]
Lalu Bagaimana cara kerja virus ini?
Saat ini, penyebaran virus Corona COVID-19 telah mencapai lebih dari 116 ribu kasus baru secara global dengan lebih dari 4 ribu kematian. Para ahli kesehatan membunyikan alarm peringatan tentang potensi penularan virus secara luas.
Dilansir laman IFL Science, untuk memahami bagaimana kemampuan virus corona baru menyerang tubuh manusia, virus ini mirip tetapi berbeda dengan sindorm pernapasan akut parah (SARS).
Sama seperti flu, Covid-19 dimulai di paru-paru dan menyebar melalui tetesan air ketika seseorang bersin atau batuk.
WHO melaporkan bahwa SARS menyerang tubuh dalam tiga fase, yaitu replikasi virus, hiperaktif imun, dan perusakan paru-paru, yang tampaknya mirip dengan bagaimana Covid-19 menyerang tubuh manusia.
Penelitian awal menunjukkan Covid-19 bereplikasi secara efisien di saluran pernapasan bagian atas.
Orang yang terinfeksi menghasilkan sejumlah besar virus pada awal infeksi dan penelitian baru mengungkapkan bahwa masa inkubasi infeksi adalah 5,1 hari.
Virus ini terutama menyebar selama kontak dekat, [a] dan oleh tetesan kecil dihasilkan ketika orang batuk, bersin, atau berbicara. [14] [16] [15] Tetesan kecil ini dapat diproduksi saat bernafas tetapi virus ini umumnya tidak mengudara . [14] [16] [17] Orang juga dapat menangkap COVID-19 dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian wajah mereka. [14] [15] Virus ini dapat bertahan di permukaan hingga 72 jam. [18] Penyakit ini paling menular selama tiga hari pertama setelah onset gejala, meskipun penyebaran mungkin terjadi sebelum gejala muncul dan pada tahap selanjutnya penyakit ini. [19] Waktu sejak pajanan hingga timbulnya gejala umumnya antara dua dan empat belas hari, dengan rata-rata lima hari. [9] [20] Metode diagnosis standar adalah dengan membalikkan reaksi berantai polimerase transkripsi (rRT-PCR) dari usap nasofaring . [21] Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko , dan CT scan dada yang menunjukkan fitur pneumonia. [22] [23]
Apa saja Gejala orang terjangkiti Corona?
Gejala Anda terinfeksi virus corona pertama adalah mengalami demam tinggi seperti saat sedang flu. Jika suhu tubuh di atas 37,5, Anda harus waspada karena bisa jadi itu menjadi gejala virus corona.
Batuk
Orang terinfeksi virus corona, akan mengalami batuk kering dan rasa gatal di tenggorokan sebagai bentuk infeksi virus.
Hidung Tersumbat
Menurut WHO, hidung tersumbat menjadi satu di antara gejala terinfeksi virus corona. Namun, hanya lima persen penderita terinfeksi virus ini yang merasakan gejala ini,
Hidung tersumbat bisa dikaitkan dengan gejala penyakit lain, seperti alergi atau pilek.
Gangguan pernapasan
Virus corona menyerang sistem pernapasan. Bila sistem pernapasan yang diserang, orang yang terinfeksi besar kemungkinan akan mengalami sesak napas.
Hal ini merupakan lanjutan dari batuk parah yang dialami.
Sakit Kepala
Hal ini menjadi kondisi umum yang dialami ketika mengalami sakit kepala. Akan tetapi, sakit kepala yang dirasakan akan bersamaan dengan suhu tubuh yang tinggi karena demam menjadi satu di antara terinfeksi virus corona.
Masalah pencernaan
Beberapa pasien dengan COVID-19 mengalami gejala gastrointestinal, terutama diare sebagai tanda pertama penyakit ini. Gejala pencernaan mendadak terjadi pada orang dengan kemungkinan yang pernah memiliki kontak dengan pasien COVID-19.
Perlu diperhatikan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksi dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia akibat virus corona.
Langkah langkah yang harusi dilakukan/Pencegahan
1. Social distancing
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arti istilah ‘social distancing’ atau ‘pembatasan sosial’ adalah menghindari tempat umum, menjauhi keramaian, dan menjaga jarak optimal 2 meter dari orang lain. Dengan adanya jarak, penyebaran penyakit ini diharapkan dapat berkurang.
2. Isolasi dan karantina
Kedua istilah terkait virus Corona ini merujuk pada tindakan untuk mencegah penularan virus Corona dari orang yang sudah terpapar virus ini ke orang lain yang belum.
Perbedaannya, isolasi memisahkan orang yang sudah sakit dengan orang yang tidak sakit untuk mencegah penyebaran virus Corona, sedangkan karantina memisahkan dan membatasi kegiatan orang yang sudah terpapar virus Corona namun belum menunjukkan gejala.
Berbagai pakar menganjurkan untuk melakukan karantina di rumah atau isolasi mandiri selama setidaknya 14 hari. Selama karantina, Anda dianjurkan untuk tinggal di rumah sambil menjalani pola hidup bersih dan sehat, tidak bertemu orang lain, dan menjaga jarak setidaknya 2 meter dari orang-orang yang tinggal serumah.
3. Lockdown
Istilah ‘lockdown’ berarti karantina wilayah, yaitu pembatasan pergerakan penduduk dalam suatu wilayah, termasuk menutup akses masuk dan keluar wilayah. Penutupan jalur keluar masuk serta pembatasan pergerakan penduduk ini dilakukan untuk mengurangi kontaminasi dan penyebaran penyakit COVID-19.
0 komentar:
Posting Komentar